• Media type: E-Article
  • Title: Theological-Based Dialogue in The Practice of Scriptural Reasoning at Young Interfaith Peacemaker Community
  • Contributor: Mubarokah, Lailatin
  • imprint: Maulana Malik Ibrahim State Islamic University, 2023
  • Published in: el Harakah: Jurnal Budaya Islam
  • Language: Not determined
  • DOI: 10.18860/eh.v25i2.23234
  • ISSN: 1858-4357; 2356-1734
  • Keywords: General Engineering ; Energy Engineering and Power Technology
  • Origination:
  • Footnote:
  • Description: <jats:p>One of the reasons why theological-based dialogue is rarely used as a model for interfaith dialogue at the grassroots level is the assumption that this dialogue model can only involve religious elite groups. This research focuses on the practice of Scriptural Reasoning, as a theological-based dialogue model, which cannot only involve participants from religious elite groups but can also involve a wider range of participants, including at the grassroots level. By examining the practice of Scriptural Reasoning by an interfaith youth community, Young Interfaith Peacemaker Community (YIPC), this case study found that although Scriptural Reasoning was originally a practice among academics and theologians, its core principle of adaptability allows it to be accessible to participants at the grassroots level. Therefore, this study contends that Scriptural Reasoning could be employed as an alternative interreligious dialogue model in Indonesia, which not only emphasizes the significance of theological-based dialogue but also offers adaptability for implementation at the grassroots level, especially among youth.&#x0D; &#x0D; &#x0D; Salah satu alasan mengapa dialog berbasis teologi jarang digunakan sebagai model dialog antar agama di level akar rumput adalah adanya anggapan bahwa model dialog ini hanya bisa melibatkan kelompok elite agama. Penelitian ini fokus pada praktik Scriptural Reasoning, sebagai salah satu model dialog berbasis teologi, yang tidak hanya bisa melibatkan peserta dari kelompok elite agama akan tetapi juga bisa melibatkan peserta yang lebih luas, termasuk di level akar rumput. Dengan melakukan studi kasus terhadap praktik Scriptural Reasoning yang dilakukan oleh sebuah komunitas pemuda lintas iman, Young Interfaith Peacemaker Community (YIPC), penelitian ini menemukan bahwa meskipun Scriptural Reasoning pada mulanya merupakan sebuah praktik di kalangan akademisi dan theologian, prinsipnya untuk bisa beradaptasi pada konteks membuat praktik Scriptural Reasoning ini bisa dilakukan oleh peserta di level akar rumput, khususnya pemuda. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa Scriptural Reasoning dapat digunakan sebagai alternatif model dialog antar agama di Indonesia, yang menempatkan dialog berbasis teologi pada posisi penting, tetapi juga dapat diterapkan di tingkat akar rumput, terutama di kalangan pemuda.</jats:p>