• Medientyp: E-Book
  • Titel: Korelasi antara miR-21, miR-29, miR-200, miR-205, dan miR-433 dengan ekspresi TGF beta pada anak dengan sindrom nefrotik resisten steroid
  • Beteiligte: Widiasta, Ahmedz [VerfasserIn]
  • Erschienen: [Erscheinungsort nicht ermittelbar]: [Verlag nicht ermittelbar], 20XX
  • Sprache: Bahasa Indonesia
  • Entstehung:
  • Hochschulschrift: Dissertation
  • Anmerkungen:
  • Beschreibung: Sindrom nefrotik resisten steroid (SNRS) merupakan permasalahan penting yang berpotensi meningkatkan mortalitas dan menurunkan kualitas hidup anak. Resistensi sekunder terhadap sindrom nefrotik sering terjadi pada sindrom nefrotik lesi minimal yang mengalami proteinuria persisten, karena paparan mediator proinflamasi berkepanjangan, terjadilah perubahan histologi glomerulus menjadi sklerosis, bahkan fibrosis. Sebagai langkah awal penemuan terapi baru pada SNRS, perlu pendekatan melalui perspektif epigenetik. Aspek epigenetik yang berpeluang berlanjut menjadi inovasi terapi di kemudian hari adalah mikroRNA (miRNA). Ekspresi transforming growth factor-β (TGF-β) dipengaruhi oleh miRNA spesifik, berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya pada subjek pasien dewasa dengan penyakit ginjal karena sebab selain SNRS. Penelitian kohort prospektif, di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin, dengan 24 subjek (usia 1 – 18 tahun) sindrom nefrotik sebagai diagnosis diikutsertakan, sampel darah dikumpulkan sebelum diberikan steroid ataupun agen imunosupresan lainnya. Diagnosis resistensi steroid didefinisikan sebagai proteinuria yang menetap setelah empat minggu terapi prednisolon atau metilprednisolon, sedangkan sensitif steroid memberikan remisi dengan pengobatan tersebut. Dua belas subjek SNRS, dan 12 subjek kontrol. Isolasi RNA dilakukan dengan sampel plasma darah, kemudian dilakukan pemeriksaan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan quantitative reverse transcriptase polimerase chain reaction (qRT-PCR) dengan assay Taqman. Perbedaan ekspresi miRNA, TGFB1, TGFB2 dianalisis dengan Livak, TGF-β dengan uji beda, serta korelasi dengan analisis korelasi Spearman. Terdapat perbedaan ekspresi TGF-β pada SRNS dibandingkan SNSS (p 1. Terdapat korelasi antara ekspresi TGF-β dan TGFB2 dengan miR-21, miR-29, miR-200, miR-205, dan miR-433 berdasarkan diagram sebar. Peningkatan regulasi TGF-β, miR-21, miR-29, miR-205, dan miR-433 berpotensi menjadi prediktor resistensi steroid pada anak NS. Oleh karena itu, penelitian masa depan dengan tes cepat TGF-β untuk terapi tindak lanjut SRNS dan antimiRNA, terutama antimiR-433 sangat diperlukan dalam mengembangkan terapi baru.
  • Zugangsstatus: Freier Zugang