Beschreibung:
Penskoran tes berbentuk pilihan ganda dengan model konvensional menyebabkan adanya disparitas dalam interpretasi hasil penskoran. Hal ini menyebabkan penskoran yang tidak fair, karena penskoran tidak memperhatikan karakteristik butir yang melekat pada tes. untuk mengatasi masalah ini, maka tujuan penulisan artikel ini yaitu mengaplikasikan model IRT untuk melakukan penskoran yang lebih fair, agar tes pilihan ganda mampu memberikan interpretasi skor yang lebih tepat dan objektif. Tes pilihan ganda yang digunakan pada studi ini yaitu tes matematika pada konten Aljabar sebanyak 15 butir. Tes di ujicobakan pada 65 siswa SMP kelas 8. Data ini digunakan untuk kalibrasi butir tes menggunakan IRT. Model fit ditentukan dengan metode M2. Instrumen cocok atau fit dengan model Rasch, 2PL dan 3PL, tetapi yang digunakan dalam artikel ini yaitu model Rasch dan 2PL saja. Banyak butir yang fit pada kedua model sama dengan banyaknya butir tes pilihan ganda. Selanjutnya, parameter-paramter butir digunakan sebagai dasar untuk melakukan penskoran. Hasi perbandingan menunjukkan, model IRT mampu memberikan penskoran yang lebih objektif dan tepat, berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh butir test. Model 2 PL mampu mberikan penskoran yang paling fair dari pada model Rasch dan konvensional. Karakteristik parameter discriminant pada model 2PL, membuatnya mampu membedakan kemampuan siswa. khususnya pada siswa-siswa yang memiliki jumlah jawaban benar yang sama, tetapi pola jawabannya berbeda.